Monday, March 23, 2009

Will u marry me?


Tujuan Pernikahan ?

1. Allah Taala telah mentakdirkan bahwa lelaki ada nafsu kepada perempuan. Perempuan juga ada nafsu dengan lelaki. Hakikat ini tidak dapat ditolak. Kita tidak dapat lari daripada dorongan alamiah itu. Oleh karena itu untuk menyelamatkan keadaan maka tujuan kita menikah agar jangan sampai kita melakukan zina yang terkutuk. Mestilah kita menikah agar ia tersalur secara yang halal yang memang dibenarkan oleh Allah Taala yang Maha Pengasih.

2. Daripada hubungan suami isteri itu, adalah sebagai sebab pertemuan benih kedua jenis manusia yang akan melahirkan zuriat (keturunan), anak-anak, cucu-cucu yang ingin sangat kita jaga, asuh, didik, diberi iman dan ilmu, agar menjadi hamba-hamba Allah yang berakhlak dan bertaqwa. Yang akan menyambung perjuangan Islam kita agar perjuangan Islam kita bersambung selepas kita mati. Memang setiap umat Islam yang belum rusak jiwanya sangat menginginkan generasi penerusnya.

3. Kita inginkan anak yang akan kita didik menjadi seorang Islam yang sejati dan anak itu adalah merupakan aset kepada kita. Anak itu sendiri pula boleh menjadi harta dan tenaga kepada Islam.

4. Dengan pernikahan itu, jika tujuan kita mendapat anak berhasil, dan berhasil pula dididik dengan Islam dan menjadi seorang muslim yang berguna, kemudian dia akan melahirkan cucu yang juga berjaya dididik secara Islam dengan sebaik-baiknya, berapa banyak pahala yang kita dapat sambung-menyambung. Itu adalah merupakan aset simpanan kita di Akhirat kelak.

Sabda Rasulullah SAW:Maksudnya: Apabila meninggalnya anak Adam maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara yaitu doa anak yang soleh, sedekah jariah dan ilmu yang bermanfaat. (Riwayat Muslim)

5. Alangkah indahnya kalau Islam yang maha indah itu dapat menjadi budaya hidup sebagaimana yang pernah mengisi ruangan dunia ini di masa yang silam, selama tiga abad dari sejak Rasulullah SAW. Sekarang keadaan itu tinggal nostalgia saja. Yang tinggal pada hari ini hanya akidah dan ibadah. Itu pun tidak semua umat Islam mengerjakannya. Kita sangat ingin keindahan Islam itu dapat diwujudkan. Di dalam suasana keluarga pun jadilah, karena hari ini, hendak buat lebih dari itu memang amat sulit sekali. Lantaran itulah pernikahan itu amat perlu sekali karena hendak melahirkan masyarakat Islam kecil. Moga-moga dari situ akan muncul masyarakat Islam yang lebih besar.

6. Seorang muslim bukan saja diperintah untuk mencari keredhaan Allah Taala tetapi diperintah juga untuk menghiburkan hati kekasih Allah Taala yaitu Rasulullah SAW, yang mana Rasulullah SAW sangat berbangga dengan ramainya pengikut atau umatnya di Akhirat kelak. Maka sebab itulah Rasulullah SAW menyuruh umatnya menikah.

Maksudnya: Bernikahlah kamu supaya kamu berketurunan dan supaya kamu menjadi banyak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan umatku yang ramai di hari Kiamat. (Riwayat Al Baihaqi)Setiap umat Islam hendaknya apa yang menjadi kesukaan Rasul-Nya itulah juga kesukaan mereka.

7. Kalaulah Rasulullah SAW berbangga dan bergembira dengan banyaknya umat, maka kita sepatutnya juga berbangga dengan ramainya umat Islam di dunia ini. Maka untuk memperbanyakkannya, lantaran itulah kita menikah. Jadi kita menikah itu ada bermotifkan untuk menambah jumlah umat Islam. Ada cita-cita Islam sejagat. Kita menikah itu ada cita-cita besar, bukan sekadar sebatas hendak melepaskan nafsu seks seperti cita-cita kebanyakan manusia.

Begitulah sebahagian daripada tujuan-tujuan dan maksud-maksud daripada pernikahan di dalam Islam. Pernikahan dalam Islam ini mempunyai cita-cita yang murni. Melahirkan cita-cita Islam, ingin mewujudkan satu rangkaian dan elemen-elemen amalan serta suasana Islam. Kalau hal ini dapat digabungkan dengan rangkaian-rangkaian dan elemen-elemen golongan yang mempunyai cita-cita dan tujuan yang sama seperti yang Islam kehendaki, lama-kelamaan gabungan ini akan menjadi satu masyarakat Islam yang lebih besar lagi, yang syiarnya akan dapat dilihat di mana-mana saja di muka bumi Tuhan ini. Dunia ini akan menjadi amat meriah, ceria, gembira dan bahagia. Barulah kita dapat meyakinkan orang lain begitu luasnya keindahan islam.

Mengapa Terjadi Perpisahan dan Perceraian?

Kesilapan itu bermula dari individu dan dari dua suami isteri yang menikah. Islam itu tidak menjadi tujuan mereka mendirikan rumah tangga. Mereka tidak ada cita-cita Islam.
Menikah itu sekadar hendak melepaskan dorongan naluri, keinginan alami atau dorongan biologi. Tidak ada pun dikaitkan dengan cita-cita Islam itu. Maka dari itu apakah tujuan penikahan itu? Apakah sekadar melepaskan hawa nafsu??????

No comments:

Post a Comment